logo-raywhite-offcanvas

14 Nov 2025 NEWS 6 min read

Bahaya Mengkonsumsi Permen Setiap Hari bagi Anak-Anak: Ancaman di Balik Manisnya Camilan Favorit

Permen menjadi salah satu camilan yang sangat dekat dengan anak-anak. Rasa manis yang menggoda, warna mencolok, dan bentuk lucu membuat anak sulit menolaknya. Tidak hanya ...

Permen menjadi salah satu camilan yang sangat dekat dengan anak-anak. Rasa manis yang menggoda, warna mencolok, dan bentuk lucu membuat anak sulit menolaknya. Tidak hanya itu, permen juga sangat mudah ditemukan dan harganya terjangkau, sehingga orang tua seringkali memberikan permen sebagai hadiah kecil atau sarana untuk membuat anak lebih tenang. 

Namun, kebiasaan mengkonsumsi permen setiap hari tentu bukanlah hal yang sepele. Di balik rasa manisnya, terdapat berbagai risiko kesehatan yang dapat mengancam si kecil dalam jangka pendek maupun panjang. 

Artikel ini akan membahas secara tuntas mengenai bahaya permen bagi anak-anak, bagaimana kebiasaan ini terbentuk, hingga tips yang dapat dilakukan orang tua untuk mengontrol konsumsi permen.

Kandungan Gula Tinggi Menjadi Ancaman Utama

Permen adalah produk yang sangat tinggi gula. Mayoritas permen mengandung sukrosa, glukosa, fruktosa, dan pemanis buatan dalam jumlah besar yang jauh melebihi kebutuhan gula harian anak-anak. Asupan gula yang berlebih menjadi akar berbagai masalah kesehatan. Ketika anak mengkonsumsi permen setiap hari, tubuh mereka akan terbiasa memproses jumlah gula tinggi yang dapat mengganggu fungsi metabolisme. 

Dalam jangka panjang, anak dapat mengalami kenaikan berat badan yang tidak sehat, gangguan gula darah, hingga risiko diabetes tipe 2 yang semakin mengancam generasi muda saat ini. Selain itu, asupan gula berlebih juga menyebabkan anak merasa cepat lapar karena gula hanya memberi energi instan yang cepat hilang.

Kerusakan Gigi dan Kesehatan Mulut

Dampak yang paling umum dijumpai dari kebiasaan mengkonsumsi permen adalah kerusakan gigi. Permen yang lengket seperti karamel atau permen karet manis dapat menempel lama pada gigi, sehingga bakteri di dalam mulut memiliki kesempatan lebih besar untuk menghasilkan asam yang merusak enamel gigi. 

Jika dibiarkan terus-menerus, enamel terkikis dan memicu gigi berlubang, bau mulut, hingga infeksi pada gusi. Masalah gigi pada anak-anak bukan hanya menyakitkan tetapi juga dapat mempengaruhi nafsu makan, kemampuan berbicara, dan kepercayaan diri. Ironisnya, banyak anak justru mengabaikan rutinitas menyikat gigi atau hanya melakukannya sebentar sehingga semakin memperparah dampak buruk permen pada kesehatan gigi mereka.

Risiko Obesitas Meningkat Secara Signifikan

Di era modern ini, angka obesitas pada anak meningkat setiap tahun. Salah satu penyebab utamanya adalah konsumsi gula berlebih yang berasal dari makanan ringan, termasuk permen. Obesitas bukan sekadar masalah penampilan, tetapi kondisi medis serius yang dapat mempengaruhi perkembangan fisik dan mental anak. Anak dengan berat badan berlebih memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami penyakit jantung, tekanan darah tinggi, gangguan pernapasan, serta masalah persendian. 

Tidak hanya itu, kondisi ini dapat menghambat aktivitas fisik dan berdampak pada kualitas hidup mereka. Kebiasaan makan permen setiap hari hanya akan mempercepat terjadinya obesitas jika tidak diimbangi dengan pola makan sehat dan aktivitas yang cukup.

Mengganggu Keseimbangan Nutrisi dalam Tubuh

Anak-anak memiliki kebutuhan nutrisi yang penting untuk tumbuh kembang mereka, seperti vitamin, mineral, protein, dan serat. Ketika mereka mengkonsumsi permen secara berlebihan, sering kali nafsu makan terhadap makanan bernutrisi seperti sayuran atau buah menjadi berkurang. Hal ini menyebabkan anak kekurangan nutrisi penting yang dapat mempengaruhi perkembangan otak, pertumbuhan tulang, dan sistem imun tubuh. 

Permen tidak memberikan manfaat nutrisi selain kalori kosong yang hanya memuaskan keinginan sementara tetapi tidak memberikan energi jangka panjang. Dalam jangka panjang, kondisi ini dapat menyebabkan stunting, gangguan konsentrasi, serta daya tahan tubuh yang lebih lemah.

Perubahan Perilaku: Anak Menjadi Lebih Aktif dan Emosional Tidak Stabil

Gula memiliki efek langsung terhadap hormon yang mengatur energi dan suasana hati. Ketika anak mengkonsumsi permen, kadar gula darah akan melonjak drastis dan membuat mereka sangat aktif atau hiperaktif. Namun, setelah itu kadar gula darah turun dengan cepat dan menyebabkan anak menjadi rewel, mudah lelah, atau sulit fokus. 

Siklus naik-turunnya energi ini dapat mempengaruhi perilaku dan emosi anak di sekolah maupun di rumah. Dalam beberapa kasus, konsumsi gula berlebih juga dikaitkan dengan meningkatnya risiko gangguan perilaku seperti kurangnya konsentrasi dan impulsif. Hal ini tentu menjadi perhatian penting bagi orang tua dan pendidik dalam memahami perilaku anak.

Ancaman Bahan Berbahaya Seperti Pewarna dan Pemanis Buatan

Selain gula, banyak permen mengandung pewarna buatan, pemanis sintetis, hingga bahan pengawet dalam komposisi yang tidak selalu aman untuk anak. Beberapa jenis pewarna buatan bahkan diyakini dapat memicu reaksi alergi, gangguan kulit, hingga masalah pernapasan pada sebagian anak. Sementara itu, pemanis buatan memiliki efek samping terhadap kesehatan pencernaan dan metabolisme jika dikonsumsi dalam jumlah besar dan jangka panjang. 

Anak-anak dengan tubuh yang masih berkembang tentu lebih rentan mengalami dampak buruk dari bahan tambahan makanan ini. Karena itu, penting bagi orang tua untuk selalu membaca label komposisi ketika membeli permen.

Kebiasaan Buruk di Masa Kecil Terbawa hingga Dewasa

Konsumsi permen setiap hari dapat mempengaruhi preferensi rasa anak. Mereka akan terbiasa menginginkan makanan yang sangat manis, sehingga ketika dewasa sulit mengontrol diri terhadap makanan dan minuman tinggi gula lainnya, seperti soda dan kue. 

Kebiasaan ini dapat bertahan hingga dewasa dan berpotensi memicu berbagai penyakit kronis. Oleh sebab itu, penting bagi orang tua untuk membentuk pola makan sehat sejak dini, karena pola makan yang terbentuk pada masa kanak-kanak akan menjadi fondasi gaya hidup anak saat tumbuh dewasa.

Dampak pada Kesehatan Pencernaan Anak

Tidak hanya gigi dan metabolisme, kebiasaan mengkonsumsi permen setiap hari juga dapat mengganggu sistem pencernaan. Permen dengan pemanis buatan sering menyebabkan masalah seperti perut kembung, diare, atau gas berlebihan. 

Selain itu, karena permen tidak mengandung serat, anak-anak yang terlalu sering makan camilan manis bisa mengalami sembelit. Ketidakseimbangan bakteri baik di usus juga bisa terjadi akibat asupan gula berlebih, sehingga anak lebih mudah mengalami infeksi pencernaan dan masalah imun.

Ketergantungan dan Pola Konsumsi yang Sulit Dikendalikan

Gula memiliki efek serupa dengan zat adiktif lainnya: semakin sering dikonsumsi, tubuh akan semakin menginginkannya. Saat anak terbiasa mengkonsumsi permen setiap hari, mereka dapat menjadi ketergantungan dan marah atau menangis ketika tidak mendapatkannya. 

Ketergantungan gula ini tidak hanya mempersulit orang tua dalam mengatur pola makan anak tetapi juga memberi dampak buruk bagi kesehatan mental dan emosional si kecil. Mereka akan menghubungkan rasa senang dengan makanan manis dan berisiko mengalami emotional eating pada masa depan.

Tips Mengontrol Konsumsi Permen pada Anak

Menghilangkan permen sepenuhnya mungkin tidak realistis, tetapi orang tua tetap dapat mengontrol konsumsinya dengan cara yang bijak:

  1. Batasi pemberian permen hanya pada momen tertentu, bukan setiap hari.

  2. Berikan contoh dengan tidak terlalu sering mengkonsumsi makanan manis.

  3. Ganti permen dengan camilan sehat seperti buah segar, yoghurt tanpa pemanis, atau kacang-kacangan.

  4. Ajarkan anak menyikat gigi dua kali sehari dan biasakan berkumur setelah makan makanan manis.

  5. Ajak anak menikmati aktivitas lain tanpa hadiah makanan seperti permainan, buku cerita, atau kegiatan kreatif.

Dengan pendekatan yang tepat, anak masih bisa menikmati makanan manis sesekali tanpa harus mengorbankan kesehatan mereka.

Meskipun permen terlihat sebagai camilan sederhana dan penuh kesenangan, konsumsi permen setiap hari dapat membawa dampak serius pada kesehatan anak. Mulai dari kerusakan gigi, obesitas, perubahan perilaku, hingga risiko penyakit kronis di masa depan, semua dapat terjadi jika kebiasaan ini tidak dikendalikan sejak dini. 

Oleh sebab itu, orang tua perlu lebih bijak dalam memberikan makanan manis kepada anak dan berperan aktif dalam membentuk pola makan sehat yang seimbang. Manisnya permen mungkin membuat anak bahagia untuk sesaat, tetapi menjaga kesehatan mereka adalah kebahagiaan seumur hidup.

Jika Anda ingin memiliki hunian yang terjamin aman, nyaman dan juga terpercaya, Anda bisa temukan di Ray White Cikarang. Untuk informasi lebih lanjut silahkan kunjungi website Ray White Cikarang dihttps://cikarang.raywhite.co.id. Find a home that suits your lifestyle with Ray White!