logo-raywhite-offcanvas

24 Sep 2025 NEWS 7 min read

Investasi Properti vs Saham Mana yang Lebih Menguntungkan untuk Masa Depan?

Investasi kini semakin populer di kalangan masyarakat Indonesia. Seiring meningkatnya literasi finansial, semakin banyak orang yang mulai menyadari pentingnya mengelola keuangan untuk masa depan.

Investasi kini semakin populer di kalangan masyarakat Indonesia. Seiring meningkatnya literasi finansial, semakin banyak orang yang mulai menyadari pentingnya mengelola keuangan untuk masa depan. Dari sekian banyak instrumen investasi, properti dan saham menjadi dua pilihan yang sering diperdebatkan. Keduanya memiliki keunggulan masing-masing, namun juga tidak lepas dari risiko yang perlu dipertimbangkan secara matang. 

Artikel ini akan membahas secara mendalam mengenai investasi properti dan saham, menimbang keuntungan serta tantangannya, sehingga Anda bisa menentukan mana yang paling sesuai dengan tujuan keuangan Anda.

Pengertian Investasi Properti dan Saham

Sebelum membandingkan mana yang lebih menguntungkan, penting untuk memahami pengertian dasar dari kedua jenis investasi ini. Investasi properti adalah penanaman modal dalam bentuk aset nyata seperti rumah, apartemen, ruko, atau tanah yang bertujuan mendapatkan keuntungan dari kenaikan harga (capital gain) maupun dari penyewaan. Nilai properti umumnya cenderung naik dari waktu ke waktu seiring meningkatnya kebutuhan tempat tinggal dan keterbatasan lahan.

Sementara itu, investasi saham merupakan bentuk kepemilikan terhadap sebagian kecil dari sebuah perusahaan yang diperdagangkan di bursa efek. Investor bisa mendapatkan keuntungan dari pembagian laba perusahaan dalam bentuk dividen maupun dari kenaikan harga saham itu sendiri. Saham lebih bersifat likuid karena bisa diperjualbelikan dengan cepat melalui pasar modal.

Kelebihan Investasi Properti

Salah satu alasan utama banyak orang memilih properti adalah karena sifatnya yang nyata dan memiliki nilai intrinsik. Properti dapat disentuh, dihuni, maupun disewakan sehingga sering dianggap sebagai instrumen investasi yang lebih aman. 

Nilai properti cenderung naik dalam jangka panjang karena kebutuhan akan tempat tinggal tidak pernah surut. Misalnya, sebuah rumah di kawasan strategis bisa naik berkali lipat hanya dalam beberapa tahun, apalagi jika kawasan tersebut berkembang pesat dengan infrastruktur yang memadai.

Selain itu, properti juga dapat memberikan pendapatan pasif melalui penyewaan. Banyak investor yang membeli apartemen atau rumah untuk disewakan, sehingga setiap bulan mereka mendapatkan arus kas tetap. Hal ini membuat properti menjadi salah satu pilihan populer bagi mereka yang ingin mendapatkan keuntungan jangka panjang dengan risiko relatif lebih rendah. Properti juga dapat digunakan sebagai jaminan kredit, sehingga fleksibilitasnya lebih tinggi dibandingkan aset investasi lain.

Kekurangan Investasi Properti

Meski terlihat menjanjikan, investasi properti juga memiliki sejumlah kekurangan yang perlu diperhatikan. Pertama, properti membutuhkan modal besar untuk memulainya. Harga rumah atau tanah di kota besar kini bisa mencapai ratusan juta hingga miliaran rupiah, sehingga tidak semua orang bisa langsung masuk ke instrumen ini. 

Kedua, properti bersifat kurang likuid. Jika sewaktu-waktu Anda membutuhkan dana cepat, menjual properti tidak semudah menjual saham. Prosesnya memerlukan waktu lama, mulai dari pencarian pembeli hingga pengurusan legalitas.

Selain itu, pemilik properti juga harus siap menghadapi biaya tambahan seperti pajak, biaya perawatan, renovasi, dan lain-lain. Jika properti tidak disewakan, justru bisa menjadi beban finansial. Risiko lain yang sering terjadi adalah penurunan harga properti akibat faktor eksternal seperti bencana alam, peraturan pemerintah, atau kondisi pasar yang sedang lesu.

Kelebihan Investasi Saham

Investasi saham menawarkan sejumlah keunggulan yang sulit ditandingi oleh instrumen lain. Pertama, saham memiliki tingkat likuiditas tinggi. Artinya, investor dapat dengan mudah membeli dan menjual saham kapan saja selama jam perdagangan bursa. Hal ini sangat membantu bagi mereka yang ingin fleksibilitas lebih tinggi dalam mengelola portofolio keuangan.

Kedua, saham bisa memberikan return yang tinggi dalam jangka panjang. Banyak bukti menunjukkan bahwa indeks saham di berbagai negara, termasuk Indonesia, cenderung meningkat dari waktu ke waktu. Investor yang membeli saham perusahaan berkualitas dan menyimpannya dalam jangka panjang berpotensi meraih keuntungan besar. Selain capital gain, investor juga bisa mendapatkan dividen dari perusahaan yang rutin membagikan laba kepada pemegang sahamnya.

Ketiga, saham memungkinkan investor untuk memulai dengan modal kecil. Berbeda dengan properti yang membutuhkan ratusan juta, saham bisa dibeli hanya dengan ratusan ribu rupiah. Hal ini membuat saham lebih inklusif dan dapat diakses oleh hampir semua kalangan masyarakat.

Kekurangan Investasi Saham

Di balik potensi keuntungannya yang besar, saham juga memiliki risiko tinggi. Fluktuasi harga saham bisa sangat cepat berubah, bahkan dalam hitungan menit. Hal ini membuat saham sering disebut sebagai investasi berisiko tinggi (high risk high return). Jika tidak memiliki pengetahuan dan strategi yang tepat, investor bisa mengalami kerugian besar.

Selain itu, harga saham sangat dipengaruhi oleh kondisi pasar, kebijakan pemerintah, kondisi ekonomi global, hingga kinerja perusahaan itu sendiri. Faktor-faktor eksternal ini membuat saham sulit diprediksi. Bagi investor pemula, situasi ini bisa menimbulkan stres dan membuat mereka mengambil keputusan tergesa-gesa. Saham juga tidak memberikan wujud fisik seperti properti, sehingga sebagian orang merasa kurang nyaman menaruh uang mereka di instrumen yang tidak terlihat.

Perbandingan Tingkat Keuntungan Properti vs Saham

Jika dilihat dari sisi keuntungan, saham memiliki potensi imbal hasil lebih tinggi dibandingkan properti dalam jangka panjang. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa rata-rata return saham per tahun bisa mencapai 10–15%, sementara kenaikan harga properti rata-rata berada di kisaran 5–7% per tahun, tergantung lokasi dan kondisi pasar. Namun, keuntungan saham sebanding dengan risiko tinggi yang menyertainya.

Properti lebih stabil dan jarang mengalami penurunan drastis dalam waktu singkat. Selain itu, keuntungan dari penyewaan bisa menjadi sumber pemasukan tetap. Sementara itu, keuntungan saham cenderung lebih fluktuatif dan sangat bergantung pada strategi investor. Oleh karena itu, memilih antara properti atau saham sebaiknya disesuaikan dengan profil risiko dan tujuan keuangan masing-masing.

Risiko Investasi: Properti vs Saham

Dari sisi risiko, properti relatif lebih aman karena nilainya jarang anjlok secara drastis. Namun, risikonya ada pada rendahnya likuiditas dan biaya perawatan. Properti juga bisa terpengaruh oleh faktor eksternal seperti kebijakan pemerintah mengenai pajak atau tata ruang.

Sebaliknya, saham memiliki risiko pasar yang tinggi. Harga bisa turun tajam akibat isu ekonomi atau kinerja perusahaan yang memburuk. Meski demikian, risiko ini bisa dikelola dengan diversifikasi portofolio, analisis fundamental, serta kesabaran dalam berinvestasi.

Mana yang Lebih Cocok untuk Anda?

Jika Anda adalah tipe investor yang menyukai keamanan, kestabilan, dan pendapatan pasif jangka panjang, maka properti bisa menjadi pilihan tepat. Properti sangat cocok untuk mereka yang memiliki modal besar dan tidak terburu-buru membutuhkan likuiditas.

Namun, jika Anda ingin investasi yang fleksibel, likuid, dan memiliki potensi keuntungan besar dengan modal kecil, maka saham lebih sesuai. Saham cocok untuk mereka yang siap menghadapi risiko tinggi dan memiliki kemampuan analisis pasar.

Kombinasi Properti dan Saham: Strategi Investasi Seimbang

Daripada memilih salah satu, sebenarnya ada strategi lain yang lebih bijak, yaitu mengombinasikan investasi properti dan saham. Dengan cara ini, investor bisa mendapatkan keseimbangan antara stabilitas dari properti dan potensi keuntungan besar dari saham. Diversifikasi portofolio akan membantu meminimalkan risiko sekaligus memaksimalkan peluang keuntungan.

Misalnya, sebagian dana ditempatkan pada properti untuk jangka panjang, sementara sebagian lainnya diinvestasikan ke saham untuk mengincar pertumbuhan cepat. Strategi ini membuat investor lebih fleksibel dalam menghadapi perubahan kondisi ekonomi.

Baik investasi properti maupun saham memiliki keunggulan dan kelemahannya masing-masing. Properti unggul dari sisi kestabilan, kepemilikan aset nyata, dan potensi pendapatan pasif. Sedangkan saham menawarkan likuiditas tinggi, modal kecil, serta potensi keuntungan besar dalam jangka panjang.

Pertanyaan mengenai mana yang lebih menguntungkan antara keduanya tidak bisa dijawab secara mutlak. Semua kembali pada tujuan, profil risiko, dan kemampuan finansial Anda. Bagi sebagian orang, properti lebih menguntungkan karena nilainya stabil dan bisa diwariskan. Namun bagi yang lain, saham lebih menarik karena fleksibel dan mampu memberikan return besar dalam waktu relatif singkat.

Solusi terbaik adalah menyesuaikan dengan kondisi pribadi dan, bila memungkinkan, mengkombinasikan keduanya untuk menciptakan portofolio investasi yang seimbang. Dengan perencanaan matang dan disiplin, baik properti maupun saham bisa menjadi instrumen investasi yang menguntungkan untuk masa depan.

Jika Anda ingin memiliki hunian yang terjamin aman, nyaman dan juga terpercaya, Anda bisa temukan di Ray White Cikarang. Untuk informasi lebih lanjut silahkan kunjungi website Ray White Cikarang dihttps://cikarang.raywhite.co.id. Find a home that suits your lifestyle with Ray White!